Pendidikan Anak Islam |
Dalam agama Islam, Mendidik anak dimulai dari saat anak
belum lahir. Bahkan jauh sebelum terjadi hubungan suami-istri yang kemudian
menanamkan benih embrio. Kapankah pendidikan anak dimulai? Yaitu saat calon
suami dan calon istri memilih pasnagan hidupnya.
Jika seorang laki-laki salam memilih wanita yang akan
menjadi ibunya, maka bisa dipastikan kelak anak-anaknya pun tumbuh dalam nuansa
pendidikan keluarga yang tidak tepat. Demikian juga sebaliknya, apabila seorang
wanita ingin memilih ayah yang bertanggung jawab untuk anak-anaknya nanti,
tentu dimulai dari bagaimana ia memilih suaminya sekarang. Di sinilah fungsinya
panduan Islam dalam memilih jodoh, karena dampaknya tidak saja terhadap diri
mereka sendiri, namun juga pada keturunan mereka berikutnya.
Saat pernikahan telah terjadi, pendidikan anak berlanjut
pada tahap proses hubungan suami istri. Rasulullah saw mengajarkan doa
bersenggama agar dijauhkan dari syaithon dan seks menjadi bagian dari ibadah
dan bentuk ketakwaan:
Ibnu
Abbas berkata, Rasulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Apabila
seseorang membaca doa berikut ini sebelum menggauli isterinya: “bismillah
allahumma jannibnis syaithan wa jannibis syaithan ma razaqtana” (Dengan
menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah syetan dari saya, dan jauhkanlah ia
dari apa yang akan Eukau rizkikan kepada kami (anak, keturunan), kemudian dari
hubungan tersebut ditakdirkan menghasilkan seorang anak, maka ia tidak akan
diganggu oleh setan selamanya” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar