Kamis, 11 Juli 2013

Tips Merawat Busana Muslim



Merawat busana muslim membutuhkan teknik khusus agar tidak mudah rusak dan tetap awet dalam jangka panjang.  Pencucian, penjemuran dan penyeterikaan tidak bisa diberlakukan di semua jenis busana, karena masing-masing memiliki bahan dasar yang berbeda-beda. Jika pencucian bahan A diterapkan di bahan B, bisa-bisa malah akan merusak bahan B karena tidak sesuai dengan sifat bahannya. Karena itu dibutuhkan kehati-hatian dalam perawatan bahan busana agar tidak merusak dan memiliki kualitas jangka panjang.

Untuk kain berbahan sutra, lebih baik dicuci dengan tangan ketimbang mesin cuci. Semakin jarang dicuci semakin bagus karena mengurangi potensi kain yang rusak. Gunakan juga deterjen lembut atau shampo. Hindari merendam pakaian berbahan sutra dalam waktu yang lama, dan sebaliknya harus segera dicuci. Untuk mengeringkannya, disarankan di bawah naungan bayangan ketimbang sinar matahari langsung.

Untuk busana muslim berbahan katun, bisa dicuci dan dikeringkan dengan mesin cuci. Menggunakan air dingin bisa membuat warna kain bertahan lebih lama ketimbang air hangat. Penggunaan pemutih juga bisa diterapkan pada katun, hanya janga terlalu sering karena bisa merusak serat kain. Karena bahan ini mudah kusut, kain katun jadi lebih sering disetrika. Dan agar memudahkannya bisa menggunakan pelicin pakaian. Simpanlah busana berbahan katun di tempat yang tidak lembab sehingga warna tidak pudar dan bahan tidak rusak.

Motif dan Bentuk Tubuh



Mempelajari warna yang sesuai dengan bentuk tubuh tidak lengkap bila kita tidak mempelajari motif busana muslim. Sebab keduanya saling memperkuat agar penampilan seseorang menjadi lebih prima dan proporsional. Bentuk tubuh, baik tinggi, pendek, kurus maupun gemuk bisa terlihat lebih elegan apabila padanan warna dan motif dari busana yang dikenakan juga sesuai dengan ’teori’-nya.

Dilihat dari ukurannya, motif busana dapat dibagi menjadi tiga hal, yaitu motif besar, motif sedang ke arah besar dan motif sedang ke arah kecil. Motif besar memberi kesan gemuk dan pendek, cocok dengan mereka yang bertubuh kurus atau jangkung. Bila orang yang sudah gemuk atau bertubuh pendek memakai motif ini, maka akan memperkuat bentuk tubuh itu sendiri. Hindari penggunaan motif seperti ini agar kesan yang ditampilkan tidak membuat tubuh terlihat lebih lebar dan pendek.

Motif sedang ke arah besar juga memberi kesan yang menggemukan dan memendekkan. Juga cocok untuk orang yang bertubuh kurus dan ideal. Sedangkan motif sedang ke arah kecil menambah kesan langsing atau tinggi sehingga cocok untuk mereka yang memiliki tubuh pendek atau gemuk.

Untuk wanita yang memiliki bentuk tubuh sangat kurus dan sangat gemuk, disarankan untuk tidak memakai busana muslim yang bermotif terlalu besar atau terlalu kecil. Karena nantinya akan membuat kesan yang jauh dari yang diharapkan. Seperti terlalu kecil dan terlalu besar.

Rabu, 10 Juli 2013

Warna dan Bentuk Tubuh (2)



Warna bisa menciptakan ilusi dalam berbusana. Sebagaimana seorang pesulap yang bisa menciptakan ’keajaiban’ dengan permainan-permainannya, maka demikian pula seorang desainer mampu menciptakan ilusi dalam setiap rancangannya, termasuk dalam merancang busana muslim. Ilusi ini bertujuan untuk memperbaiki penampilan dengan menutupi bagian tubuh yang kurang proporsional sehingga menjadi tidak terlihat, dan sebaliknya menonjolkan bagian tubuh yang memiliki kelebihan.

Untuk mereka yang bertubuh kurus pendek, lebih bagus bila mengenakan busana muslim dengan corak kuning, merah, oranye, ungu muda, pink yang bisa memberikan kesan gemuk. Hindari penggunaan warna tua dan gelap agar tidak terlihat lebih kurus lagi. Motif yang dipilih usahakan yang horizontal dengan ukuran sedang. Sebaliknya, mereka yang bertubuh gemuk tinggi lebih cocok apabila mengenakan warna-warna seperti biru tua, hijau lumut, ungu tua, merah tua yang bisa memberikan efek kurus. Motif yang dipilih lebih mengarah pada ukuran kecil dan jarang-jarang.

Sedang untuk yang bertubuh kurus tinggi bisa menggunakan busana muslim warna cerah atau panas. Pilihlah yang ada motif geometris dengan ukuran besar agar tubuh terlihat lebih lebar. Dan untuk mereka yang gemuk pendek, warna dingin lebih direkomendasikan untuk dipakai, lengkap dengan motif bergaris vertikal karena bisa memberi kesan kurus.

Dengan memilih warna yang pas untuk ukuran tubuh, maka penampilan seseorang akan tampak lebih proporsional ketimbang memilih warna ’asal-asalan’ yang mengakibatkan bentuk tubuh menjadi tidak seimbang.

Warna dan Bentuk Tubuh (1)



Pada artikel-artikel sebelumnya kita telah mempelajari mengenai bagaimana memilih busana muslim yang sesuai dengan bentuk tubuh berdasarkan modelnya. Meski sempat disinggung sedikit mengenai warna yang berpengaruh terhadap penampilan seseorang, namun pembahasannya kurang mendalam. Pada tulisan kali ini kita akan mempelajari warna dan bagaimana memilih yang cocok untuk bentuk tubuh.

Umumnya warna terbagi tiga, yaitu warna dingin/sejuk, warna panas/hangat serta warna netral. Warna dingin adalah semua warna yang mengandung gugus biru dan hijau seperti biru muda, hijau muda, biru hijau dan sebagainya. Kedua warna ini (biru dan hijau) umumnya diasosasikan dengan air, langit dan daun yang memberi kesan sejuk, tenang, dan langsing.

Sedangkan tipe warna kedua yaitu panas/hangat mencakup semua warna yang mengandung gugus merah, oranye dan kuning. Ketiga warna ini identik dengan api dan matahari yang memberi kesan melebarkan dan menggemukan. Sedangkan tipe ketiga yaitu warna netral adalah wanra hitam, putih dan abu-abu. Warna hitam memberi efek mengecilkan. Penambahan warna netral ke dalam warna lain menghasilkan warna yang berbeda, seperti warna pink yang dibentuk dari warna merah dengan warna putih.
Setelah mengetahui karakter warna, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana mencocokkan bentuk tubuh (gemuk, kurus, pendek, tinggi) dengan busana muslim sesuai dengan warna pilihan agar penampilan menjadi lebih optimal dan elegan.

Sabtu, 06 Juli 2013

Jilbab dan Bentuk Wajah (2)



Setelah mengenl jilbab yang cocok dengan wajah bulat/tembem dan lonjong pada artikel sebelumnya, sekarang kita mencoba mempelajari bagaimana jilbab yang cocok untuk wajah persegi. Bagi mereka yang bertipe persegi, lebih disarankan untuk menggunakan jilbab rounded shape yang berfungsi untuk membingkai muka sehingga terlihat lebih lembut. Selain itu, jilbab model ini juga bisa menghilangkan garis-garis tajam di wajah. Tentunya harus dipilih juga warna yang sesuai agar tidak terlihat keras. Hindari jilbab dengan warna-warna mencolok seperti merah, kuning, atau oranye. Lebih bagus apabila warna yang dipilih lebih soft atau layer sehingga wajah terlihat lebih penuh. Rekomendasi bagi pemilik wajah persegi adalah jilbab Paris atau jilbab segi empat dengan dalaman tanpa konde.

Untuk mereka yang berwajah oval, pilihan model jilbabnya lebih variatif dan bebas. Berbagai style bisa digunakan dan tinggal dikombinasikan saja mana yang pas dengan warna kulit serta busana yang dikenakan. Apalagi jika memiliki tubuh yang tinggi, tentunya bisa lebih dioptimalkan lagi penampilannya. 

Tips menggunakan jilbab ini tentu tidak bisa ’berdiri sendiri’ jika tidak dipadukan dengan tips memilih busana. Anda harus mempelajari juga bagaimana memilih busana yang sesuai dengan bentuk tubuh, lalu dipadukan dengan bentuk wajah yang dimiliki untuk jilbabnya. Dengan mengetahui karakter fisik masing-masing dan memahami seni berpenampilan, tentunya penampilan yang dihasilkan pun akan terlihat anggun dan menarik, terlepas bagaimana bentuk tubuh maupun wajah orang tersebut.

Jilbab dan Bentuk Wajah (1)



Menggunakan jilbab, selain menjalankan perintah agama, juga menambah cantik penampilan seorang wanita. Meski demikian, keliru dalam memilih dan mengenakan jilbab yang tidak cocok dengan bentuk wajah malah akan membuat kesan yang salah dari mata yang memandang. Tentu saja hal ini bisa mengganggu dan mengurangi rasa percaya diri pada pemakainya. Oleh karena itu, sebagaimana memilih busana, dalam memakai jilbab pun ada ilmu dan ’strateginya’ juga agar terlihat lebih pas dengan tekstur muka.

Untuk pemilik wajah bulat, agar tidak semakin terlihat gemuk, bisa menyiasati dengan menggunakan undercaps (topi) yang biasanya sudah menyatu dengan jilbab instan. Jika memiliki rambut panjang, jangan dikonde atau dicepol agar tidak memberi kesan bulat. Usahakan separuh dari pipi bisa tertutupi oleh jilbab yang dipakai, tentunya jangan sampai malah membuat pemakainya sesak nafas. Jilbab segitiga atau jilbab panjang juga bisa dipakai dengan kombinasi dalaman yang bertopi.

Bagi yang bentuk wajahnya lonjong alias panjang, jilbab turkish style adalah yang paling pas dikenakan karena akan memberikan kesan padat dan penuh. Kalau memiliki rambut kebetulan panjang, bisa juga dimanfaatkan dengan menggelung rambut tersebut sehingga bentuk kepala menjadi lebih seimbang dengan bentuk wajah, tidak timpang atau mendominasi salah satunya. Tipe wajah lonjong seperti ini sangat cocok apabila mengenakan jilbab segitiga yang dipadu dengan dalaman (ciput) berkonde.

Busana Muslim dan Bentuk Tubuh (2)



Untuk yang bertubuh mungil dan kecil, mengenakan busana muslim yang tidak terlalu panjang adalah pilihan yang tepat. Seperti mereka yang bertubuh kurus lalu menggunakan busana yang longgar, busana yang panjang akan menenggelamkan pemakainya yang berbadan kecil. Lebih direkomendasikan untuk memakai busana yang pas dengan tubuh tapi tidak terlalu ketat.

Untuk ’memanipulasi’ penampilan, bisa juga menggunakan sepatu hak tinggi agar terkesan tubuh lebih berjenjang. Hindari busana yang longgar agar tidak terlihat semakin kecil. Busana ’two pieces’ juga disarankan untuk dipilih mereka yang mungil, termasuk menggunakan blouse panjang yang dipadu dengan celana pensil. Untuk memberi kesan siluet pada tubuh bisa juga memakai ikat pinggang.

Untuk yang bertubuh tinggi atau jangkung, jenis busana muslim yang dikenakan bisa dari jenis apapun, mulai dari blouse panjang, wide leg trouser hingga abaya. Bahkan bisa ditambah dengan aksesoris cantik seperti kalung dan ikat pinggang sehingga penampilannya menjadi lebih menarik 

Untuk yang gemuk atau bulat, disarankan menggunakan blouse dan wide leg trouser. Warna yang dipilih diusahakan yang gelap dengan motif kecil untuk menyamarkan ukuran badan. Pilih yang bermotif vertikal dan hindari penggunaan detail yang banyak pada pakaian. Detail yang banyak dan besar membuat tubuh terlihat semakin membesar. Sedangkan garis vertikal memberi kesan seimbang dari bentuk badan yang lebar.

Jumat, 05 Juli 2013

Busana Muslim dan Bentuk Tubuh (1)



Memakai busana yang cocok dengan bentuk tubuh bisa membuat pemakainya terlihat lebih proporsional dan ’sedap dipandang’. Kesalahan dalam memilih busana, baik dari modelnya, warnanya, motifnya hingga padanannya bisa membuat penampilan seseorang terlihat tidak seimbang dan bahkan malah memberi kesan yang salah dari orang lain yang memandang. Bisa jadi yang kurus akan terlihat lebih kurus atau yang gemuk akan semakin gempal. Ini disebabkan kekeliruan dalam memilih busana yang dikenakan.

Bagaimana busana yang cocok untuk tubuh kurus? Disarankan memilih busana muslim yang berpotongan dan dilengkapi detail pada pinggang. Contohnya gamis dan abaya. Kalau ingin menambah dengan terusan yang panjang, busana model ’two-pieces’ juga bisa dijadikan alternatif. Pilihlah atasan yang memiliki detail atau bawahan yang potongannya longgar. Dan hindari menggunakan busana yang ketat karena hanya akan mempertegas bentuk tubuh yang kurus. Meski demikian, tidak berarti orang kurus harus menggunakan busana yang longgar/gombrang karena malah nantinya membuat tubuh seperti ’tak berbentuk’.

Untuk yang bentuknya seperti jam pasir, busana muslim yang memiliki detail pada pinggang juga sangat cocok sebagaimana mereka yang bertubuh kurus. Bisa juga dengan menggunakan rok maxi berpotongan high waist yang dipadukan bersama kaus pas badan berlengan panjang, persis seperti gaya busana tahun 50an. Hindari busana muslim yang terbuat dari bahan tebal dan berat seperti rajut karena efeknya akan menambah tubuh terlihat lebih ’berbobot’.

Memilih Busana Muslim untuk Anak (2)




Setelah memilih warna, motif dan bahan, selanjutnya perhatikan pula model busana muslim untuk anak yang hendak dibeli. Sesuaikan dengan umur anak, mulai dari balita hingga remaja. Tentunya model untuk balita lebih cenderung sederhana dengan aksesoris yang minimalis. Dan sebaliknya, untuk yang berumur di atas balita namun masih di bawah 10 tahun lebih cocok diberikan busana yang trendi dan modis. Biasanya anak-anak yang termasuk kategori umur ini sedang ’genit-genitnya’ atau ingin selalu bergaya di depan teman-teman dan saudaranya.

Berbicara aksesoris, ada baiknya orang tua memilih busana yang tidak terlalu mengumbar aksesoris secara berlebihan. Manik-manik, bunga yang terbuat dari pita dan kalung kecil yang banyak dipasang di busana muslim anak juga sangat bagus untuk dijadikan pilihan membeli busana anak, selama tidak terlalu banyak. Sebab aksesoris yang banyak, apalagi yang dipakai oleh balita, dikhawatirkan akan dimakan secara tidak sengaja karena menganggapnya camilan. Balita cenderung masih suka mengunyah benda-benda asing yang tidak dikenalnya.

Setelah mengenal tips memilih baju muslim untuk anak, selanjutnya siapkan budget yang Anda alokasikan untuk ini. Tidak perlu mahal dalam membeli busana muslim untuk buah hati, yang penting adalah bagaimana busana tersebut nyaman dan aman buat mereka. Selain tentunya anak menjadi senang dan bangga mengenakannya. 

Selamat menunaikan ibadah Ramadhan, dan selamat menyongsong hari kemenangan Idul Fitri!