Ciri ketiga dari keluarga sakinah adalah sederhana dalam
berbelanja. Melihat fenomena pamer kekayaan yang terjadi di masyarakat kita secara
tidak langsung mendidik anak-anak untuk berorientasi pada kemewahan. Termasuk
di dalamnya dalam hal berbelanja. Banyak keluarga yang boros dalam
mengalokasikan kebutuhan bulanannya. Pengertian ’boros’ adalah membeli yang
tidak dibutuhkan, mengkonsumsi barang sekunder yang tujuannya hanya memuaskan
keinginan.
Ciri keempat adalah santun dalam pergaulan. Rasulullah
saw bersabda bahwa beliau diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak
manusia. Dan akhlak tersebut haruslah berdasarkan ajaran-ajaran Islam. Biasanya
akhlak tercermin dari sikap yang santun. Tidak mencela, menggunjing, berbohong,
adalah sebagian dari ciri kesantunan. Bila dalam sebuah keluarga sering
terdengar ucapan kasar, caci maki, gosip dan kebohongan, maka sesungguhnya
keluarga tersebut jauh dari rahmat Allah SWT. Orang tua yang sering memaki
anaknya atau pasangannya kelak akan melahirkan generasi yang juga tidak mampu
menjaga lisannya. Tentu dibutuhkan keteladanan dalam mendidik sopan santun pada
keluarga.
Dan ciri kelima adalah bermuhasabah alias intropeksi
diri. Orang tua bisa saja keliru dalam mendidik anaknya, demikian pula seorang
anak bisa pula salah berkomunikasi dengan orang tuanya sehingga membuat hati
mereka terluka. Untuk itu dibutuhkan kerendahan hati untuk bermuhasabah, karena
mereka yang sering menghisab dirinya sendiri adalah mereka yang belajar untuk
menjadi lebih baik. Dan sebuah keluarga sakinah
mawaddah wa rahmah adalah keluarga yang menjadikan muhasabah sebagai
rutinitasnya.